Kamus Kompetensi: Pemikiran Analitis (Analytical Thinking)

Kamus Kompetensi: Pemikiran Analitis (Analytical Thinking)

Pemikiran Analitis (Analytical Thinking) adalah pemahaman situasi/masalah dengan menguraikan masalah tersebut menjadi bagian-bagian kecil, atau melacak implikasi dari situasi tersebut bertahap. Termasuk didalamnya menyusun bagian-bagian tersebut secara sistematis; membuat perbandingan dari aspek-aspek yang berbeda; menetapkan prioritas secara rasional; mengidentifikasi urutan waktu, hubungan Sebab-Akibat atau hubungan Jika-Maka.

Kamus Kompetensi: Komitmen Organisasi (Organization Commitment)

Kamus Kompetensi: Komitmen Organisasi (Organization Commitment)

Komitmen Organisasi (Organization Commitment) adalah kemampuan dan kemauan untuk menyelaraskan perilaku pribadi dengan kebutuhan, prioritas dan sasaran organisasi. Ini mencakup cara-cara mengembangkan tujuan atau memenuhi kebutuhan organisasi. Intinya adalah mendahulukan misi organisasi dari kepentingan pribadi.

SDM DAN KEBERHASILAN PEMASARAN

SDM DAN KEBERHASILAN PEMASARAN

Beberapa hal yang sangat menjadi perhatian dalam keberlanjutan pemasaraan adalah SDM yang mampu memahami karakteristik pasar termasuk dinamika perilaku konsumen dan pelanggan; mengamati perilaku pesaing; mengelola hubungan harmonis dengan pemangku kepentingan internal dan eksternal; dan memromosikan produk dengan efektif dan efisien. Keberhasilan para karyawan dengan potensi SDM tersebut akan mampu menghindari kemarjinalan perusahaan dalam kegiatan pemasaran. Untuk itu pelatihan dan pengembangan SDM di bidang pemasaran, perilaku konsumen-pelanggan, komunikasi, dan promosi tidak saja diberikan bagi mereka yang berada pada departemen pemasaran dan produksi tetapi juga kepada semua karyawan

Kamus Kompetensi: Dorongan Berprestasi (Need of Achievement)

Kamus Kompetensi: Dorongan Berprestasi (Need of Achievement)

Dorongan (untuk) Berprestasi (Need of Achievement) adalah keinginan/tekad untuk bekerja dengan baik atau melampaui standar prestasi. Standar tersbut bisa berupa prestai diri sendiri di masa lampau (Improvement); ukuran yang objektif (results orientation); melebihi orang lain (competitiveness); sasaran yang menantang; atau sesuatu yang belum dilakukan orang lain (innovation). Hal ini menunjukan dorongan untuk bertindak secara lebih baik dan efisien.

Penjurusan di SMA

Penjurusan di SMA

Menurut saya, penjurusan di SMA harus diperkaya. Penjurusan tidak saja menyiapkan bekal yang mengarah kepada satu jalan, yaitu PT, tetapi harus membuka peluang untuk kesiapan terjun ke masyarakat. Karenanya seperti halnya di Jepang, penjurusan di SMA yang dikenal dengan istilah sinro (進路)menawarkan dua course, yaitu course untuk melanjutkan ke PT dan course untuk bekerja. Course untuk melanjutkan ke PT sama dengan penjurusan di SMA di Indonesia, sedangkan course untuk bekerja sama dengan penjurusan di SMK, tetapi dalam skala yang terbatas (jenis course, jam belajar/praktek).

HUBUNGAN KERJA: PEMBERI ATAU PENERIMA?

HUBUNGAN KERJA: PEMBERI ATAU PENERIMA?

Tujuan membangun hubungan antarsesama kolega kerja adalah terciptanya keharmonisan kerja. Basisnya adalah saling pengertian dan saling mengambil manfaat. Kalau itu terwujud maka berarti dinamika kelompok tercapai. Bersama dalam suka dan duka; demikian yang bisa dianalogikan pada suatu keluarga harmonis. Di situ terjadi saling memberi dan menerima secara seimbang.

SIKLUS TUJUAN, STRATEGI BISNIS, DAN STRATEGI MANAJEMEN MUTU SUMBER DAYA MANUSIA

SIKLUS TUJUAN, STRATEGI BISNIS, DAN STRATEGI MANAJEMEN MUTU SUMBER DAYA MANUSIA

Proses pengubahan strategi manajemen suatu organisasi bersifat dinamis. Misalnya ketika perusahaan dihadapkan pada krisis keuangan global belakangan ini. Hal ini seharusnya dicirikan oleh adanya respon suatu organisasi ketika menghadapi ubahan-ubahan eksternal, misalnya tantangan era global dengan segala turbulensinya. Dalam kasus strategi sumberdaya manusia, organisasi akan menerapkan strategi MMSDM yang harus beradaptasi dengan beragam variabel keorganisasian internal dan kebutuhan serta ekspektasi para anggotanya. Karena itu proses perubahan yang terjadi akan menyangkut dimensi kultural, struktural, dan personal.

Kebijakan Integrasi SMA dan SMK di Jepang

Kebijakan Integrasi SMA dan SMK di Jepang

Pada tahun 1974, Teacher Union mengeluarkan konsep untuk memperbaiki kondisi yang tak jelas antara SMA dan SMK di Jepang. Kondisi tak jelas tersebut adalah beberapa lulusan SMA yang tidak dapat lanjut ke PT bermasalah dengan kemampuannya bersosialisasi dalam masyarakat. Dan bagi lulusan SMK ada keterbatasan untuk melanjutkan ke PT. Karenanya TU mengusulkan Reformasi Pendidikan Jepang yang salah satu poinnya adalah penyatuan SMA dan SMK di daerah.

ELEMEN-ELEMEN JOB DESCRIPTION

ELEMEN-ELEMEN JOB DESCRIPTION

Tulisan kali ini membahas element-element yang umum dituliskan dalam suatu deskripsi jabatan. Beberapa tips penulisan dan contoh-contoh setiap element juga diberikan untuk mempermudah pemahaman.