Pengaruh budaya perusahaan, gaya manajemen, dan pengembangan tim terhadap kinerja karyawan

teamworkPenelitian ilmiah yang sudah cukup lama ini tentu masih cukup relevan untuk disimak bagi praktisi manajemen pengembangan sumber daya manusia Indonesia. Menarik karena penelitian yang dilakukan kepada  250 responden dari 2 perusahaan membuktikan adanya berbagai hubungan antara budaya perusahaan, gaya manajemen, pengembangan tim dengan kinerja karyawan. Dan yang hal yang paling penting adalah,  penelitian ini sangat mencerminkan kondisi real manajemen sumber daya manusia di perusahaan-perusahaan Indonesia.

Pengaruh budaya perusahaan, gaya manajemen, dan pengembangan tim terhadap kinerja karyawan: studi kasus di PT. Semen Gresik dan PT. Semen Kupang

Dinamika kehidupan bisnis masa kini dipicu olch tiga faktor (baca: 3P);

  1. Pelanggan, yang tuntutan kebutuhannya semakin kompleks;
  2. Persaingan yang gejolaknya makin ketat dan meluas secara mendunia;
  3. Perubahan lingkungan bisnis yang serba cepat menimbulkan ketidakpastian dan sulit diprediksi.

Berbagai tantangan itu dapat dikategorikan atas dua segi;

  1. Tantangan eksternal – berkenaan dengan tuntutan lingkungan bisnis yang memicu perusahaan meningkatkan daya adaptasi eksternal agar dapat bertahan hidup dan daya inovasi agar selalu relevan dan unggul;
  2. Tantangan internal – berkenaan dengan kemampuan memanajemeni integrasi internal yang kohesif dan tangguh serta terciptanya suasana kerja yang kondusif bagi manajer dan karyawan meningkatkan daya kompetisi dan kinerjanya (baik kinerja karyawan maupun kinerja perusahaan).

Kinerja perusahaan merupakan sinergi kinerja seluruh karyawan dan seluruh tim/unit-unit usahanya. Kinerja karyawan merupakan hasil karya seseorang sehubungan dengan posisinya dalam organisasi. Kerja manusia/karyawan meliputi kerja fisik dan kerja pikir (daya kreativitas).

Ada berbagai faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, baik sisi lunak – budaya perusahaan, gaya manajemen dan pengembangan tim, maupun sisi keras – strategi, struktur, sistem, teknologi, imbalan-penghargaan dan sebagainya.

Tujuan penelitian ini untuk mengkaji apakah terdapat hubungan kausal antara budaya perusahaan (XI), gaya manajemen (X2) dan pengembangan tim (X3) dengan kinerja karyawan (Y), serta mengapa karyawan cenderung berprilaku sesuai budaya perusahaan, gaya manajemen dan pengembangan tim.

Kinerja karyawan merupakan unsur penting dalam pencapaian tujuan perusahaan. Studi ini terkategori tipe penelitian eksplanatif yang mengkaji hubungan variabel prediktor (X1. X2, X3) dengan variabel respon (Y).

Subyek penelitian adalah karyawan perusahaan (PT.Semen Gresik dan PT.Semen Kupang).

Teknik pengambilan sampel acak terstratifikasi non-proporsional (dengan kuota tertentu). Populasi dikategori atas:

  1. Manajer puncak dan manajer madya;
  2. Manajer bawah;
  3. Penyelia/pengawas (kepala regu/karu);
  4. Pelaksana.

Dari setiap perusahaan diambil 125 sampel sehingga totalnya 250 sampel yang diamati dan dikaji.

Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian berbentuk kuesioner terstruktur untuk budaya perusahaan, gaya manajemen, pengembangan tim dan kinerja karyawan; sedangkan kuesioner terbuka digunakan untuk menjaring data tentang alasan yang mendasari mengapa karyawan perusahaan berprilaku sesuai budaya perusahaan, gaya manajemen dan pengembangan tim.

Teknik analisis data diawali dengan analisis korelasi, analisis faktor dan kemudian dilanjutkan dengan analisis jalur.

Temuan penelitian ini adalah:

1)        Budaya perusahaan mempunyai huhungan positif yang signifikan dengan gaya manajemen, baik pada jenjang terpadu maupun pada perusahaan PT.Semen Gresik dan PT.Semen Kupang. Ini berarti variasi gaya manajemen dapat dijelaskan oleh variasi budaya perusahaan.

2)        Budaya perusahaan mempunyai hubungan positif yang signifikan dengan pengembangan tim, baik pads jenjang terpadu maupun pada PT. Semen Gresik dan PT. Semen Kupang. Ini berarti variasi pengembangan tim dapat dijelaskan oleh variasi budaya perusahaan.

3)        Gaya manajemen mempunyai hubungan positif yang signifikan dengan pengembangan tim, baik pada jenjang terpadu maupun pada PT. Semen Gresik dan PT. Semen Kupang. Ini berarti variasi pengembangan tim dapat dijelaskan oleh variasi gaya manajemen.

4)        Budaya perusahaan mempunyai hubungan positif dengan kinerja karyawan baik pada jenjang terpadu maupun pada PT. Semen Gresik dan PT.Semen Kupang; tetapi dari segi signifikansi ternyata hubungan tersebul non-signifikan.

5)        Gaya manajemen mempunyai hubungan positif yang signfikan dengan kinerja karyawan, baik pada jenjang terpadu maupun pada PT.Semen Kupang (sedangkan pada PT.Semen Gresik huhungan positif itu ternyata non-signifikan). Ini berarti variasi kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variasi gaya manajemen.

6)        Pengembangan tim mempunyai hubungan positif dengan kinerja karyawan pada jenjang terpadu (sedangkan pada PT. Semen Gresik dan PT.Semen Kupang ternyata hubungan positif itu non-signfikan). Ini berarti variasi kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variasi pengembangan tim.

Penelitian ini membuktikan hubungan kausal dan non-kausal scbagai berikut;

  1. Budaya perusahaan (X1) merupakan penyebab gaya manajemen (X2);
  2. Budaya perusahaan (X1) merupakan penyebab pengembangan tim (X3);
  3. Gaya manajemen (X2) merupakan penyebab pengembangan tim (X3);
  4. Budaya perusahaan (X1) bukan mempakan penyebab (secara Iangsung) kinerja karyawan (Y);
  5. Gaya manajemen (X2) merupakan penyebab kinerja karyawan (kecuali semen Gresik);
  6. Pengembangan tim (X3) merupakan penyebab kinerja karyawan (Y) (kecuali pada semen Gresik dan semen Kupang).

Selain itu penelitian ini menemukan alasan yang mendasari pola perilaku karyawan sesuai budaya perusahan karena budaya perusahaan merupakan pedoman sikap dan perilaku warga bekerja untuk mencapai tujuan perusahaan. Alasan yang mendasari perilaku karyawan sesuai gaya manajemen karena dipahami gaya manajemen yang efektif menciptakan suasana kerja yang nyaman (baca; kondusif) yang memungkinkan semua warga berpartisipasi dalam seluruh proses pencapaian tujuan perusahaan. Alasan yang mendasari perilaku karyawan sesuai pengembangan tim agar dapat menghasilkan kuantitas dan kualitas kerja sesuai target.

Berikut faktor-faktor yang dikenali mempengaruhi kinerja karyawan menunjuk pada:

  1. Pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan karyawan;
  2. Pembinaan kelompok & tim kerja yang kompak;
  3. Gaya manajemen partisipatif;
  4. Budaya perusahaan, dan
  5. Pendapatan gaji yang memadai.

UI – Disertasi S3

No. Panggil : D 00129
Judul : Pengaruh budaya perusahaan, gaya manajemen, dan pengembangan tim terhadap kinerja karyawan: studi kasus di PT. Semen Gresik dan PT. Semen Kupang
Pengarang : Jeny Eoh
Promotor : Miriam S. Arief; Bob Waworuntu; Sasa Djuarsa Sendjaja
Penerbitan : FISIP-UI
Program Studi : Ilmu Administrasi
Tahun : 2001
Subjek : Office management
Kata kunci : Corporation; Culture; Management; Manage; Team development; Competition; Customer; Business; Employment; Creativity; Salary; Organization structure
Lokasi : Lantai 4

Link Abstract:

Pengaruh budaya perusahaan, gaya manajemen, dan pengembangan tim terhadap kinerja karyawan: studi kasus di PT. Semen Gresik dan PT. Semen Kupang

Key Word Pencarian – Human Resources management

Share and Enjoy: These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • MisterWong
  • Y!GG
  • Webnews
  • Digg
  • del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • blogmarks
  • Blogosphere News
  • Facebook
  • LinkedIn
  • Squidoo
  • Technorati
  • YahooMyWeb
  • Socialogs
  • email
Posted in: Featured, Research
blank

About the Author:

3 Comments on "Pengaruh budaya perusahaan, gaya manajemen, dan pengembangan tim terhadap kinerja karyawan"

Trackback | Comments RSS Feed

  1. blank ayu says:

    bisa bantu saya mencarikan data tentang sistem manajemen di Amerika, Jepang dan Indonesia saya butuh banget untuk tugas kuliah saya sangat berharap kamu bisa bantu saya. saya tunggu balasannya ok

  2. blank rohmat says:

    oke.trima kasih..

Post a Comment