Numerati: Manajemen Lewat Angka

numeratiSaat menulis posting ini, saya sedang berada di executive lounge di terminal 2F bandara Soekarno Hatta Jakarta menunggu penerbangan ke Medan. Ide menulis posting ini muncul saat saya membaca majalah BusinessWeek edisi Bahasa Indonesia mengenai “Manajemen Lewat Angka” barusan. Lalu saya search tulisan aslinya di internet ke situs majalah ini yang berbahasa Inggris. Menarik juga tulisan mengenai praktik management by numbers ini …

Sebenarnya ini adalah ulasan atau resensi komprehensif terhadap sebuah buku yang berjudul “The Numerati” yang ditulis oleh Stephen Baker, seorang jurnalis senior di NewsWeek. Pada buku tersebut dijelaskan bagaimana penggunaan model matematika untuk memodelkan perilaku karyawan yang dilakukan oleh IBM, dan model ini dijadikan patokan atau basis untuk manajemen SDM di sana.

Nah, saya ingin mengomentari praktik manajemen lewat angka ini. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan pemodelan perilaku manusia secara matematis. Hanya saja, perlu disadari bahwa model matematis selalu mengalami reduksi terhadap pemaknaan, sehingga interpretasi terhadap angka menjadi suatu aspek yang krusial. Hasil yang diberikan oleh model matematis masih perlu diinterpretasikan dengan hati-hati, karena kalau tidak, kita bisa misleading dalam memaknainya, dan akhirnya keliru dalam memanajemeninya.

Kecenderung orang untuk memodelkan segala sesuatunya secara matematis inilah yang memicu munculnya aliran critical thinking yang cenderung bersifat kualitatif dan humanistik seperti hermeneutics, terutama dalam ilmu sosial, termasuk manajemen, apalagi manajemen SDM. Menurut saya, pemodelan matematika serta aspek humanistik harus berjalan berbarengan supaya kita mendapatkan perspektif yang lebih komprehensif.

So, saya sendiri bukannya anti pemodelan matematis. Malahan saya setuju jika kita bisa memodelkan sesuatu, maka kita mencoba menjelaskan sebuah fenomena dengan simpel dan presisi tinggi. Tetapi walau bagaimanapun, dalam ilmu sosial apalagi humaniora, intinya adalah bukan sekedar model matematisnya, melainkan juga masalah interpretasi. It is all about what behind the numbers ! Keduanya harus berjalan berbarengan …

Tulisan asli dari artikel ini dan artikel-artikel lainnya tentang Manajemen, dapat juga di akses melalui: MANAJEMEN LEWAT ANGKA

Kontributor:

Riri SatriaRiri Satria, S. Kom, MM. Selain mejadi blogger yang produktif, Sarjana dari Fakultas Ilmu Komputer UI dan MM bidang manajemen stratejik & internasional dari Sekolah Tinggi Manajemen PPM ini adalah kandidat Doctor dari Program Pasca Sarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor (MB-IPB).
Selama lebih dari 10 tahun kiprahnya di bidang pendidkan dan konsultansi, dia pernah aktif di sebagai konsultan / Dosen di berbagai institusi di antaranya: KPMG (Klynvelt Peat Marwick Goerdeler), Lembaga Manajemen PPM, Program Magister Manajemen – Sekolah Tinggi Manajemen PPM, PT. Daya Makara UI (Makara UI Consulting). Saat ini beliau Menjadi knowledge entrepreneur dengan memimpin sendiri sebuah Lembaga Konsultansi Manajemen di Jakarta.

.

Share and Enjoy: These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • MisterWong
  • Y!GG
  • Webnews
  • Digg
  • del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • blogmarks
  • Blogosphere News
  • Facebook
  • LinkedIn
  • Squidoo
  • Technorati
  • YahooMyWeb
  • Socialogs
  • email
Posted in: Book Reviews, Featured
blank

About the Author:

Post a Comment